SIMPUS (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS)


SIMPUS adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat. SIMPUS adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen puskesmas. Dalam implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis web (OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.

SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu : admin sistem (manajemen user), loket, poli BP/umum, poli gigi, lab/radiologi, apotek, poli KIA, UGD, rawat inap, kegiatan luar gedung/ukm, pojok gizi, pelayanan KB, manajemen aset, dan kepegawaian. Memungkinkan koneksi online dinas kesehatan ke puskesmas/pustu secara real time.  Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan program kerja yang lain.

Contoh tampilan SIMPUS


Kendala-kendala yang secara umum sering dijumpai di puskesmas antara lain :

1.    Kendala di bidang Infrastruktur

Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.

2.    Kendala di bidang Manajemen

Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang data/komputerisasi. Hal ini dapat dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota. Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian.

3.    Kendala di bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal dalam mengoperasikan komputer. Biasanya kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya. Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS nantinya akan dikembangkan secara modular, atau terpisah antara program kerja yang satu dengan program kerja yang lain.
 
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain :

1.    Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan menggunakan tetikus (mouse).

2.    Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu.

3.    Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.

4.    Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1 dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.

5.    Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.

6.    Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.

7.    Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
 
Fitur unggulan yang terdapat dalam SIMPUS ini antara lain :

1.    Tata tampilan gambar view tab yang menarik (berbasis GUI / Graphical User Interface) dan user friendly.

2.    Fasilitas entri data kegiatan pelayanan Puskesmas baik dalam maupun luar gedung   (laporan/output bisa disatukan sesuai kebutuhan).

3.    Fasilitas pencarian pasien, cetak buku pasien, paper pasien dan kartu pasien, cetak Surat    Keterangan (sakit,sehat dan Kematian), cetak Surat Rujukan RS (Umum, ASKES, ASKESKIN)

4.    Fasilitas pencarian pasien secara cepat

5.    Fasilitas untuk mencari data pasien, dengan fasilitas ini registrasi pasien bisa dilakukandengan   cepat, kurang dari 1 menit.

6.    Fasilitas view dan cetak rekam medik pasien

7.    Diagnosa (dx) penyakit sudah menggunakan ICD X

8.    Fasilitas warning untuk alergi

9.    Database obat lengkap (bisa ditambahkan sendiri) baik obat dari Dinas maupun Swadaya

10.    Fasilitas Pembuatan resep Obat bisa dalam bentuk Puyer

11.    Fasilitas Perhitungan stok opname dan LPLPO Obat/alkes dilakukan secara otomatis, sesuai dengan penggunaannya.
Spesifikasi Komputer Simpus

Spesifikasi minimal komputer yang digunakan untuk menjalankan Program SIMPUS dengan baik :

1.    Prosesor : Pentium III atau di atasnya

2.    RAM : 128 MB atau lebih

3.    VGA : 4 MB atau lebih

4.    Hard disk : Minimal 10 GB
 
Spesifikasi minimal untuk komputer yang digunakan sebagai pengolah data di Dinas Kesehatan :

1.    Prosesor : Pentium IV

2.    RAM : 512 MB atau lebih

3.    VGA : 4 MB atau lebih

4.    Hard disk : Minimal 40 Gb

 
Manfaat SIMPUS

·      Bagi dokter

1.        Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.

2.        Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.

3.        Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.

4.        Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan ditingkat puskesmas gondokusuman.

5.        Proses regristasi yang cepat dan mudah

·      Bagi pasien

1.        Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati

2.        Kesehatan pasien cepat teratasi

3.        Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di puskesmas    yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.

4.        Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

·      Bagi pemerintah

1.    membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini

2.    mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi permasalahan dalam negara.
Upaya-upaya yang digunakan untuk mengurangi penggunaan SIMPUS antara lain :

1.    Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap puskesmas terutama puskesmas gondokusukan II karena kurangnya keahlian dalaman penggunaan program ini membuat kendala bagi berlangsungnya program ini. Sehingga perlu didaya gunakan kursus / pelatihan dalam penggunaan program simpus ini

2.    Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para penyelengara pelayanan kesehatan ini. Karena  sering adanya regristrasi yang selalu berlangsung ini tanpa adanya waktu untuk merangkap jadi satu arsip sehingga terjadinya percampuran arsip-arisp lainnya dan membuat program kacau sehinga perlu adanya penggunaan waktu yang seefisien mungkin

3.    Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap hal. Hal ini berguna memperkecil masalah pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas dan daftar kunjungan pasien beberapa hari ini.

4.    Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada tiap-tiap puskesmas yang ada disekeliling  masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan masalah yang dialami oleh puskesmas dalam faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat dirasakan dan membuat kesehata masyarakat semakin meningkat.
 
Jejak SIMPUS

Digital Sense telah menjalin kerjasama dengan beberapa Dinas Kesehatan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan SIMPUS, yaitu:

1.    Simpus Jombang : Dinas Kesehatan Jombang (34 Puskesmas)

2.    Simpuswangi : Dinas Kesehatan Banyuwangi (45 Puskesmas)

3.    Simpusmojo : Dinas Kesehatan Kota Mojokerto (5 Puskesmas, 16 Puskesmas Pembantu)

4.    Simpus Tuban : Dinas Kesehatan Tuban (6 Puskesmas)

 

Sumber :





 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini