Ultrasonografi
(USG)
Pengertian
USG
Ultrasonografi (USG) adalah
pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa
menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).
Selain itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat,
dan persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara
ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan
dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10
MHz.
Ultrasonik adalah gelombang
suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga
manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat
didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz–20.000 Hz. Gelombang
ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada kwarsa yang diberi
tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.
Salah satu aplikasi gelombang
dalam bidang kedokteran adalah dalam ultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini
memanfaatkan gelombang ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik,
untuk membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit
ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.
Ultrasonografi dalam bidang
kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat diketahui
bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan lain
disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :
1.
Sangat lambat bila melalui
media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui media padat
2.
Semakin padat suatu media maka
semakin cepat kecepatan suaranya
3.
Apabila melalui suatu media
maka akan terjadi atenuasi.
Tujuan USG
Tujuan USG adalah untuk
membantu mendiagnosis perkembangan janin pada setiap trimester. Hal itu sangat
ditekankan oleh dr. Rudiyanti, Sp.OG. Dijelaskan olehnya, pada kehamilan
trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia
kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi, menentukan kondisi bayi jika ada
kemungkinan kelainan bawaan, menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah
dini pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ektopik), menentukan lokasi
janin apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi janin jika tidak
ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya janin
kembar.
Sedangkan di trimester kedua
dan ketiga adalah untuk menilai jumlah air ketuban, menentukan kondisi
plasenta, menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin lewat
pengamatan aktivitasnya, menentukan letak janin apakah sungsang atau
terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan adanya tumor.
Manfaat USG
Manfaat dari ultrasonografi
adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak, melihat janin di dalam
rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta perkembangan sebuah janin,
mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak
dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan lunak
di tubuh manusia.
Selain manfaat di atas,
ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju aliran darah. Pulsa
ultrasonik berfrekuensi 5–10 MHz diarahkan menuju pembuluh nadi, dan suatu
reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan
akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi
thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju
aliran darah.
Pemeriksaan dengan
ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sinar-x
(sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan tidak akan merusak
material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel hidup.
Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang
mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak
merusak (non destructive testing). Aplikasi
gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan
ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu,
ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit
melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang
ultrasonik.
Adapun manfaat USG pada
pemeriksaan kendungan sesuai usia kehamilan :
1. Trimester I
a.
Memastikan hamil atau tidak
b.
Mengetahui keadaan janin,
lokasi hamil, jumlah janin dan tanda kehidupannya.
c.
Mengetahui keadaan rahim dan
organ sekitarnya
d.
Melakukan penapisan awal
dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.
2. Trimester II
a.
Melakukan penapisan secara
menyeluruh
b.
Menentukan lokasi plasenta
c.
Mengukur panjang serviks
3. Trimester III
a.
Menilai kesejahteraan janin
b.
Mengukur biometri janin untuk
taksiran berat badan
c.
Melihat posisi janin dan tali
pusat
d.
Menilai keadaan plasenta.
Komponen dalam Mesin USG
Pada prinsipnya, ada tiga
komponen mesin USG. Pertama, transduser, komponen yang dipegang dokter atau
tenaga medis, berfungsi mengalirkan gelombang suara dan menerima pantulannya
dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik. Kedua, monitor, berfungsi
memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG sendiri, berfungsi mengubah
pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor. Tugasnya mirip dengan
central proccesing unit (CPU) pada komputer personal. Peralatan yang digunakan
adalah :
Transducer
Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada
pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan
untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang
yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)
sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi
gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan
dalam bentuk gambar.
Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus
sebagai recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer
merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi
tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik menjadi listrik.
Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian
dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk
gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC. Cara kerja USG adalah
merubah gelombang menjadi gambar. Adapun komponen USG selain komponen di atas
yaitu:
1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai
penghasil tegangan untuk merangsang kristal pada transducer dan
membangkitkan pulsa ultrasonik
2.
Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada tabung ini
terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara anoda
dan katoda
3.
Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang
ditampilkan oleh tabung sinar katoda
4. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada
TV monitor.
Prinsip Kerja Alat USG
Transducer bekerja sebagai
pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan
oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer yang dipancarkan
dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan
dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan
menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal
dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer dan akan ditangkap
oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan
selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang ini
kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier seterusnya ditampilkan
sebagai gambar di layar monitor. Secara rinci dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang
listrik, kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang
diteruskan ke medium.
2.
Apabila gelombang suara
mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik impedansi, maka gelombang suara
akan dipantulkan kembali sebagai echo
3.
Di dalam media (jaringan) akan
terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka intensitasnya lebih lemah
dibandingkan dari echo yg lebih superficial
4.
Pantulan gema akan ditangkap
oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk diperkuat. Gelombang ini
kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier seterusnya
ditampilkan sebagai gambar di layar monitor.
Diagram
Prinsip Dasar USG
Jenis Pemeriksaan USG
1.
USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar
yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan
2.
USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam
hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari
posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan
janinnya yang diputar)
3.
USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang
dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi
statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi
pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim
4.
USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama
aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan
janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
a.
Gerak napas janin (minimal
2x/10 menit)
b.
Tonus (gerak janin)
c.
Indeks cairan ketuban
(normalnya 10-20 cm)
d.
Doppler arteri umbilikalis
e.
Reaktivitas denyut jantung
janin.
Kelemahan dan Kelebihan USG
Berikut adalah kelemahan dan
kelebihan Ultrasonografi yaitu:
1. Kelemahan:
a.
Dapat ditahan oleh kertas
tipis
b.
Antara tranducer (probe)
dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik (interface) sehingga bias terjadi
artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar ultrasound
c.
Bila ada celah dan ada udara,
gelombang suara akan dihamburkan
d.
Tidak 100% akurat
e.
Perlu diketahui,
akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya,
kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau
interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa
faktor antara lain:
1)
Keahlian/kompetensi dokter
yang memeriksanya. Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik
mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan
sertifikat tersendiri
2)
Posisi bayi. Posisi bayi
seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau / daya
tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap
ada keterbatasan
3)
Kehamilan kembar. Kondisi
hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan bayi
secara detail
4)
Ketajaman/resolusi alat
USG-nya kurang baik
5)
Usia kehamilan di bawah 20
minggu
6)
Air ketuban sedikit
7)
Lokasi kelainan, seperti tumor
di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit
dideteksi
2.
Kelebihan:
a.
Pasien dapat diperiksa
langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat
b.
Bersifat non invasif (tidak
terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk
pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi
c.
Memberi informasi dengan batas
struktur organ sehingga memberi gambaran anatomis lebih besar dari informasi
fungsi organ
d.
Semua organ kecuali yang
mengandung udara dapat ditentukan bentuk, ukuran, posisi, dan ruang
interpasial
e.
Dapat membedakan jenis
jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan gelombang suara
f.
Dapat mendeteksi struktur yang
bergerak seperti pulsasi fetal
g.
Dapat juga mendeteksi kanker
payudara.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar